Ebrahim Rasool adalah seorang diplomat dan politisi asal Afrika Selatan yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Muslim untuk negaranya di Amerika Serikat. Namun, pada tahun 2018, ia diusir dari AS oleh pemerintahan Presiden Donald Trump karena dianggap terlalu kritis terhadap kebijakan Amerika Serikat dan Israel.

Rasool dikenal sebagai seorang yang vokal dalam menyuarakan kritik terhadap kebijakan Trump yang dianggapnya tidak adil terhadap Muslim dan Palestina. Ia sering kali mengecam kebijakan AS yang mendukung Israel dalam konflik Israel-Palestina, serta tindakan diskriminatif terhadap Muslim di berbagai negara.

Pada tahun 2018, Rasool menjadi salah satu dari beberapa diplomat asing yang diusir oleh pemerintahan Trump dalam rangka protes terhadap kebijakan AS yang kontroversial. Meskipun diusir, Rasool tetap gigih dalam menyuarakan kebebasan berpendapat dan hak asasi manusia, serta terus berjuang untuk keadilan dan perdamaian di Timur Tengah.

Sebagai seorang Muslim Afrika Selatan, Rasool juga dikenal sebagai seorang yang memperjuangkan hak-hak minoritas dan keadilan sosial di negaranya. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan di Afrika Selatan dan aktif dalam gerakan anti-apartheid yang memperjuangkan kesetaraan rasial di negara tersebut.

Meskipun diusir dari Amerika Serikat, Ebrahim Rasool tetap merupakan sosok yang dihormati dan dihargai oleh banyak orang di seluruh dunia atas keberaniannya dalam menyuarakan pendapat dan memperjuangkan keadilan. Ia terus bekerja untuk memperjuangkan perdamaian dan keadilan bagi semua orang, tanpa memandang agama atau ras.