Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, telah mendesak Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, untuk berdamai dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Desakan tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi ketegangan antara Ukraina dan AS yang telah berlangsung selama beberapa waktu.

Stoltenberg menyatakan bahwa perdamaian antara Ukraina dan AS merupakan hal yang sangat penting untuk stabilitas dan keamanan di Eropa. Ia juga menekankan perlunya kerja sama antara kedua negara dalam menghadapi ancaman keamanan yang ada.

Ketegangan antara Ukraina dan AS terutama berkaitan dengan keterlibatan Rusia dalam konflik di Ukraina Timur. Sejak invasi Rusia ke Krimea pada tahun 2014, hubungan antara Ukraina dan Rusia telah memanas, dan AS telah menjadi salah satu negara yang memberikan dukungan kepada Ukraina.

Namun, hubungan antara Ukraina dan AS menjadi semakin tegang setelah terungkapnya skandal yang melibatkan Presiden Trump dan Zelensky. Skandal tersebut menimbulkan pertanyaan tentang keterlibatan AS dalam urusan dalam negeri Ukraina, dan menimbulkan keraguan tentang dukungan AS terhadap Ukraina dalam menghadapi Rusia.

Dalam situasi ini, Stoltenberg berharap agar Zelensky dan Trump dapat menyelesaikan konflik mereka dan kembali fokus pada upaya untuk memperkuat keamanan di Eropa. Ia juga menegaskan pentingnya untuk tidak membiarkan ketegangan antara Ukraina dan AS mempengaruhi upaya bersama untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.

Sebagai Sekjen NATO, Stoltenberg memiliki peran penting dalam menjaga hubungan antara negara-negara anggota NATO. Desakannya kepada Zelensky dan Trump untuk berdamai merupakan langkah yang diharapkan dapat membantu mengatasi ketegangan yang ada dan memperkuat kerja sama antara kedua negara dalam menjaga keamanan di kawasan Eropa.