Bob Arum, promotor tinju ternama, telah mengeluarkan pernyataan keras terhadap International Boxing Federation (IBF) setelah organisasi tersebut memutuskan untuk menyabotase juara tak terbantahkan. Arum menyebut keputusan IBF tersebut sebagai “menyedihkan” dan mengecam tindakan tersebut.
Kejadian ini bermula ketika IBF memutuskan untuk memberikan ultimatum kepada juara kelas berat, Anthony Joshua, untuk mempertahankan gelar juaranya melawan wajib lawan, Oleksandr Usyk. Namun, Joshua memilih untuk menghadapi juara dunia WBC, Tyson Fury, dalam pertarungan unifikasi gelar juara dunia.
Dalam pernyataannya, Arum menegaskan bahwa keputusan IBF tersebut tidak adil dan merugikan para petinju yang telah bekerja keras untuk meraih gelar juara dunia. Ia menilai tindakan IBF sebagai upaya untuk menghambat pertarungan yang seharusnya terjadi dan merugikan para petinju yang sudah menantikan pertarungan tersebut.
Arum juga menegaskan bahwa promotor tinju, seperti dirinya, berkomitmen untuk memberikan kesempatan kepada para petinju untuk bersaing dan membuktikan kemampuan mereka di atas ring. Namun, tindakan IBF ini justru menghambat proses tersebut dan membuat banyak pihak kecewa.
Sebagai salah satu promotor tinju terkemuka, Bob Arum memiliki pengaruh dan reputasi yang besar di dunia tinju. Pernyataan kerasnya terhadap IBF ini menjadi sorotan publik dan menunjukkan bahwa ia peduli dengan keadilan dan fair play dalam dunia tinju.
Para penggemar tinju juga turut mengkritik tindakan IBF ini dan mengharapkan agar organisasi tersebut dapat mempertimbangkan ulang keputusannya. Semua pihak berharap agar para petinju dapat bertarung secara adil dan memiliki kesempatan untuk membuktikan kemampuan mereka di atas ring.
Dengan demikian, kecaman Bob Arum terhadap IBF ini menjadi sebuah peringatan bagi seluruh pihak terkait agar tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan keadilan dalam dunia tinju. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih menghargai perjuangan dan kerja keras para petinju demi meraih gelar juara dunia yang layak dan adil.