Mpu Nala, Hantu Laut Kerajaan Majapahit Pendukung Sumpah Palapa Patih Gajah Mada
Mpu Nala adalah salah satu tokoh legendaris dalam sejarah Kerajaan Majapahit yang dikenal sebagai Hantu Laut. Ia merupakan salah satu pendukung setia Patih Gajah Mada dalam pelaksanaan Sumpah Palapa yang terkenal.
Dalam sejarah Majapahit, Mpu Nala dikenal sebagai seorang ahli nujum atau peramal yang memiliki kekuatan gaib. Ia memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan makhluk halus, termasuk hantu laut yang menjadi andalannya. Dikatakan bahwa Mpu Nala sering kali meminta bantuan pada hantu laut untuk membantu pasukan Majapahit dalam peperangan melawan musuh-musuhnya.
Salah satu kejadian terkenal yang melibatkan Mpu Nala adalah saat pelaksanaan Sumpah Palapa oleh Patih Gajah Mada. Sumpah Palapa adalah sebuah sumpah yang diucapkan oleh Gajah Mada untuk tidak menyantap palapa (buah yang memiliki rasa asam) sebelum berhasil menyatukan seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Mpu Nala turut mendukung dan memberikan dukungan gaibnya agar sumpah tersebut dapat terlaksana dengan lancar.
Dengan bantuan dari Mpu Nala dan hantu laut yang dipanggilnya, Patih Gajah Mada berhasil mencapai tujuannya dalam menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Keberhasilan ini menjadikan Mpu Nala dan hantu laut sebagai sosok yang dihormati dan dihargai dalam sejarah Majapahit.
Meskipun keberadaan Mpu Nala dan hantu laut hanya terdapat dalam cerita dan legenda, namun pengaruh dan kontribusi mereka dalam sejarah Majapahit sangatlah besar. Mereka merupakan bagian tak terpisahkan dalam kesuksesan Kerajaan Majapahit, terutama dalam pencapaian Patih Gajah Mada dalam menyatukan Nusantara.
Sebagai tokoh legendaris, Mpu Nala dan hantu lautnya tetap diingat dan dikenang dalam sejarah Majapahit sebagai pendukung setia Sumpah Palapa Patih Gajah Mada. Keberadaan mereka menjadi bagian penting dalam warisan budaya dan kepercayaan masyarakat Indonesia, serta menjadi inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya.