Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah resmi mengusung pasangan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2022. Namun, keputusan tersebut menuai kebingungan bagi sebagian kalangan pengamat politik.

Pasalnya, Pramono Anung yang merupakan mantan Sekretaris Kabinet dan Rano Karno yang merupakan aktor dan politisi ini dinilai memiliki sedikit pengalaman dalam kepemimpinan daerah. Hal ini tentu menjadi pertanyaan bagi banyak pihak, apakah pasangan ini mampu mengemban tugas sebagai pemimpin ibu kota yang kompleks dan beragam ini.

Selain itu, ada pula pertanyaan mengenai strategi yang akan dijalankan oleh PDIP dalam menghadapi Pilkada Jakarta kali ini. Pasalnya, Pramono-Rano dipilih dengan melalui mekanisme voting yang dilakukan oleh DPP PDIP dan tidak melalui mekanisme survei yang biasanya dilakukan untuk menentukan calon yang memiliki elektabilitas tinggi.

Dengan begitu, ada kekhawatiran bahwa pasangan ini mungkin tidak memiliki popularitas yang cukup untuk bersaing dengan calon dari partai lain yang sudah lebih dulu dikenal oleh masyarakat Jakarta. Selain itu, ada pula pertanyaan mengenai bagaimana PDIP akan memenangkan Pilkada Jakarta dengan strategi yang mereka miliki.

Meskipun demikian, PDIP tetap optimis bahwa pasangan Pramono-Rano mampu memenangkan Pilkada Jakarta. Mereka yakin bahwa kedua kandidat tersebut memiliki kompetensi dan integritas yang dibutuhkan untuk memimpin ibu kota. Selain itu, PDIP juga memiliki basis massa yang cukup kuat di Jakarta yang dapat membantu pasangan ini dalam meraih kemenangan.

Dengan demikian, tinggal menunggu bagaimana strategi PDIP dalam menghadapi Pilkada Jakarta kali ini. Apakah pasangan Pramono-Rano mampu mengalahkan calon dari partai lain yang sudah lebih dulu dikenal oleh masyarakat Jakarta? Ataukah mereka akan menghadapi kesulitan dalam meraih kemenangan? Kita tunggu saja jawabannya pada saat Pilkada Jakarta nanti.