Arab Saudi dan Yordania baru-baru ini mengumumkan larangan untuk wilayah udara mereka digunakan sebagai jalur serangan Iran terhadap Israel. Keputusan ini diambil sebagai langkah preventif untuk menghindari terjadinya konflik yang lebih luas di Timur Tengah.
Iran, yang dikenal sebagai musuh besar Israel, telah lama dituduh terlibat dalam serangan udara terhadap negara Yahudi tersebut. Dengan melarang wilayah udaranya dipakai sebagai jalur serangan, Arab Saudi dan Yordania berharap dapat mencegah terjadinya konflik yang lebih hebat di kawasan tersebut.
Namun, pertanyaan yang muncul adalah bagaimana Iran sebenarnya dapat menyerang Israel tanpa melalui wilayah udara Arab Saudi dan Yordania? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh Iran untuk melancarkan serangan terhadap Israel tanpa harus melewati wilayah udara kedua negara tersebut.
Pertama, Iran dapat menggunakan wilayah udara Lebanon atau Suriah sebagai jalur serangan. Kedua negara tersebut memiliki hubungan yang dekat dengan Iran dan seringkali dijadikan sebagai basis untuk melancarkan serangan terhadap Israel. Dengan memanfaatkan wilayah udara kedua negara tersebut, Iran dapat dengan mudah menyerang Israel tanpa harus melewati wilayah udara Arab Saudi dan Yordania.
Selain itu, Iran juga dapat menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang Israel tanpa harus melalui wilayah udara Arab Saudi dan Yordania. Dengan teknologi rudal yang semakin canggih, Iran dapat melancarkan serangan dari jarak jauh tanpa harus memasuki wilayah udara negara-negara tetangga.
Meskipun Arab Saudi dan Yordania telah melarang wilayah udaranya dipakai sebagai jalur serangan, namun Iran masih memiliki banyak cara untuk menyerang Israel tanpa harus melewati wilayah kedua negara tersebut. Dengan konflik yang terus berkecamuk di Timur Tengah, kedua belah pihak diharapkan dapat menemukan solusi damai untuk menghindari terjadinya pertumpahan darah yang lebih luas.