Pattimura, atau yang dikenal dengan nama aslinya Thomas Matulessy, adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang terkenal karena perlawanan sengitnya melawan penjajah Belanda. Salah satu momen epik dalam perjuangan Pattimura adalah serangan yang dilancarkannya yang membuat Belanda kehabisan kapal perang hingga terpaksa menyewa.
Serangan Pattimura terjadi pada tanggal 15 Mei 1817 di Pulau Saparua, Maluku. Dalam serangan tersebut, Pattimura dan pasukannya berhasil merebut kapal perang Belanda yang berada di pelabuhan Saparua. Mereka berhasil menawan kru kapal dan membawa kapal tersebut ke Pulau Nusalaut untuk diserahkan kepada Sultan Tahapary, yang merupakan sekutu Pattimura dalam perlawanan melawan Belanda.
Serangan ini sangat mengagetkan Belanda, karena mereka kehilangan kapal perang yang sangat penting dalam menjaga kekuasaan mereka di wilayah Maluku. Akibatnya, Belanda terpaksa menyewa kapal perang dari Inggris untuk menggantikan kapal yang direbut oleh Pattimura. Hal ini merupakan pukulan telak bagi Belanda, yang harus mengeluarkan biaya besar untuk menyewa kapal perang dari negara lain.
Serangan Pattimura tidak hanya mengakibatkan kehilangan kapal perang bagi Belanda, tetapi juga menunjukkan keberanian dan ketegasan Pattimura dalam melawan penjajah. Peristiwa ini menjadi salah satu kisah heroik yang diabadikan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah Belanda.
Pattimura sendiri akhirnya tertangkap dan dihukum mati oleh Belanda pada tahun 1818. Namun, semangat perlawanan yang ditunjukkan oleh Pattimura terus menginspirasi generasi-generasi selanjutnya untuk terus melawan penindasan dan penjajahan.
Dengan momen serangan yang membuat Belanda kehabisan kapal perang hingga terpaksa menyewa, Pattimura telah menorehkan namanya sebagai salah satu pahlawan yang berjuang dengan gigih demi kemerdekaan Indonesia. Semangat perlawanan dan keteguhan hati yang ditunjukkan oleh Pattimura menjadi contoh dan inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang demi keadilan dan kebebasan.