Belakangan ini, kasus dugaan pemerasan terhadap seorang warga negara Malaysia saat konser DWP (Djakarta Warehouse Project) oleh belasan oknum polisi telah mencuri perhatian publik. Kronologi yang terjadi membuat banyak orang geram dan mengecam tindakan tersebut.
Menurut laporan yang beredar, seorang WN Malaysia yang hadir dalam konser DWP di Jakarta pada akhir pekan lalu, diduga menjadi korban pemerasan oleh belasan oknum polisi. Korban mengaku bahwa ia diperlakukan tidak adil dan dipaksa untuk memberikan sejumlah uang kepada polisi yang mengancamnya.
Kronologi kejadian dimulai ketika korban sedang berada di dalam konser dan tiba-tiba dihampiri oleh sekelompok polisi yang mengancamnya dengan tuduhan tertentu. Korban merasa takut dan terpaksa untuk memberikan sejumlah uang kepada polisi agar tidak terjadi hal-hal yang lebih buruk.
Kejadian ini sontak menimbulkan reaksi keras dari masyarakat, terutama para penggemar konser DWP dan juga warga negara Malaysia. Banyak yang mengecam tindakan oknum polisi yang dinilai tidak profesional dan melanggar hukum. Mereka menuntut agar pihak berwenang segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku.
Pihak kepolisian sendiri telah memberikan tanggapan terkait kasus ini dan menyatakan bahwa mereka akan melakukan investigasi mendalam terhadap oknum polisi yang terlibat. Mereka juga menegaskan bahwa tindakan pemerasan tidak akan ditoleransi dalam institusi kepolisian.
Kasus dugaan pemerasan terhadap WN Malaysia saat konser DWP ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa tindakan semacam itu tidak bisa dibiarkan. Kita harus bersama-sama menegakkan keadilan dan menuntut pertanggungjawaban bagi pelaku yang melakukan tindakan kriminal. Semoga kasus ini segera terungkap dan korban mendapatkan keadilan yang seharusnya.